Jalan Kelam bersama NARKOBA
Aku berdiri di depan gerbang
sekolah menunggu jemputan datang, hal yang sangat membosankan bagi ku menunggu
jemputan sekolah yang tidak tepat waktu, huh aku menghela nafas, dan mencoba
untuk me miscall sopir ku (pak yadi). Yahh emang dia lemot banget kalo masalah
jemput, jadi udah kebiasaan aku menunggu lama di depan gerbang dibawah terik
matahari.
“dek nunggu
jemputan ya?” Tanya seorang cowok yang bertubuh tinggi dan cungkring.
“iya, emang
kenapa?” jawab ku cuek
“oh, Cuma
Tanya kok dek. Sekolah di SMA SAKTI sini ya dek?” Tanya dia penasaran
“udah tau
nanya” jawabku sambil bermain hp
“namanya
sapa dek? Kakak boleh kenal nggak? Kakak alumni sini juga hlo” sahut dia
“maaf mas,
aku udah di tunggujemputan kapan kapan aja yahhh BYE” aku berlari sambil
meninggalkanya.
Aku pun
menunggu pak yadi di pertigaan deket sekolah ku. Dan tak lama kemudian mobil ku
datang, setelah aku masuk aku pun memarahi pak yadi.
“pak yadi
bisa nggak sih sekali kali jemput sasa nggak telat! Nyebelin! Panas n lama
tau!” keluhku
“maaf non tadi
muter muter isi bensin dulu hhe nggak lagi deh non” jawab dia ngeles
Sesampainya di rumah aku berlari
menuju kamar karena rasa capek yang menyerangku. Hmm jam menunjukkan 16.00 papa
mama belum pulang kantor, mereka pasti pulang jam 6 sore. Aku pun merebahkan
diri di kasur ku. Bibi inah pembantu ku mengetuk pintu untuk menyuruhku segera
ganti baju dan makan.
“non sasa
makan nya udah siap, cepetan ganti baju non” kata dia
“nggak bi,
sasa mau makan keluar sama temen sasa” jawabku dari dalam kamar.
Aku pun
segera merapikan tas dan sepatuku yang berserakan di lantai kamar. Dan aku
segera mandi, ganti baju setelah itu keluar untuk makan bersama temanku fajar.
Aku udah janjian dengan dia di kafe hijau tak jauh dari sekolahku.
“bi. Nanti
bilang mama, aku pulang malem soalnya mau makan bareng sama temen kelas! Oke
jangan lupa. Hp aku aktif trus kok!” pesan ku kepada bibi
“ya non,
tapi jangan larut malam pulangnya!” jawabnya.
Aku pun tak
menghiraukanya karena terburu buru untuk berangkat, fajar pasti menunggu ku.
Sesampainya di kafe seperti yang
aku piker fajar tlah menunggu ku, tapi dia tak sendiri dia bersama kakak yang
tadi jail padaku sewaktu aku menunggu jemputan sekolah.
“lama bgt
sih sa!” keluhnya
“sory jar,
tadi mandi dulu biar cantik hehe. Loh ini kann…” belum selesai bicara udah
dipotong si kakak jail
“hehe, tadi
di ajak kenalan kagak mau sih kamu dek. Kenalin aku anton temenya fajar!” kata
dia dengan ceria
“hm y ague
sasa” jawabku judes
Terpaksa deh
aku makan bareng sama anton, padahal rencananya kan Cuma makan sama fajar,
sial. Setelah selesai makan kita bertiga saling mengobrol, dan ternyata kak
anton itu asyik orangnya, lucu juga, seneng deh punya temen baru kaya dia.
Tepat pukul 19.30 aku pulang di anter kak anton yang baru aja kenal sama aku,
tapi dia baik bgt aku suka.
Aku pun masuk ke dalam rumah
ternyata papa mama sudah menungguku.
“kamu kemana
aja sa? Cewek kok keluaran malam! Mau jadi apa kamu? Kenapa telfon papa nggak
kamu angkat” Tanya papa sewot
“apa an sih
pa? aku udah bilang bibi kan. Sory pa tadi sibuk sama temen” jawabku sambil
berlari menuju kamar
Aku paling
nggak suka papa melarang aktivitas ku, nggak mau dipaksa, hmm kejadian ini
bikin papa marah besar ke aku. Saat aku bersiap untuk tidur ada nomor baru
memanggil dan aku angkat
“halo, siapa
ya?”
“kak anton
dek hehe tadi minta numb kamu kef ajar. Lg apa dek?”
“mau tidur
nih kak.”
“oh ganggu
ya, ya udah deh cepetan bobok, good night n nice dream adek “
“iya kak,
maaf ya.. udah capek”
Aku pun
menutup telfonku dan mulai untuk tidur tapi mama datang ke kamarku
“sa…”
“eh. Kenapa
ma?” jawabku kaget
“minta maaf
sana sama papa, papa marah karena ulah kamu yang nggak baik sa!”
“kenapa sih
ma. Masalah kecil di gede gede.in udah deh sasa capek pengen tidur ma!’
“sasa, jangan
gitu dong kamu anak satu satunya dari mama papa, buat bangga papa dong dek.
Kamu itu cewek nggak baik kalo keluar malam. Apalagi kamu udah kelas 2 SMA.
Mama papa nggak pengen kamu kejebak di dunia yang kelam, menggenal seks bebas,
alcohol, dan narkoba. Ini kota metropolitan sa, semua bisa terjadi sama kamu
jika kamu keluar malam sama cowok nggak jelas” mama menasihatiku
“ya sasa
tau. Udah sasa mau bobok! Lagian temen sasa kak anton sama si fajar juga nak
baik kok ma, mama nggak perlu khawatir sama sasa!”
Mamapun
meninggalkan ku, dan aku mulai terlelap dari tidur ku bersama mimpi mimpi
indah…
Pagi hari tepat pukul 06.30 pak
yadi udah siap bersama mobilku. Saat aku mulai masuk mobil
“non, kata
bapak non hari ini nggak boleh di anter suruh nyepeda sendiri”
“hah? Papa
nyuruh gitu? Sial! Tau deh pak yadi jahat!”
Aku pun
terpaksa untuk ke sekolah dengan motor. Tak ku sangka marah papa sampai segini
hanya gara gara aku keluar malam.
Dan semenjak papa marah dan
mulai tak memperhatikanku, aku selalu melanggar perintahnya, aku mulai dekat
dengan kak anton dan sering keluar malam. Saat ituu…. Malam minggu aku pergi
berdua dengan kak anton di kafe malam, kak anton sangat memanjakanku, seperti
aku special di hidupnya.
“dek mau
cobain ini nggak?” dia menawarkanku sebutir pil seperti permen
“apaan ini
kak” tanyaku penasaran
“cobain aja
deh ini buat kamu tenang, n jauh dari masalah”
Akhirnya aku
mencobanya, aku mulai merasakan reaksi dari permen tersebut. Aku pun dipaksa
untuk meminum alcohol dengan kak anton, itu semua di luar kendaliku saat malam
itu. Aku pulang pukul 22.00 dianter kak anton dengan separoh sadar. Aku
berjalan masuk rumah dengan sempoyongan, dan ternyata Papa menungguku di ruang
tamu.
“sasa! Udah
berapa kali papa bilang! Jangan keluar malam! Sekarang kamu mulai mengkonsumsi
barang haram kan! Jawab pertanyaan papa!” papa menamparku. Aku pun tergeletak
di lantai dan mencoba berdiri berjalan menuju kamar, aku tak hiraukan papa dan
mamaku yang sedang menangis
“sudah pa
sudah! Sabar” mama menahan langkah papa yang mengikutiku
Pagi hari aku sadar akan semua
yang terjadi pada malam itu, aku merasa kak anton, permen itu, dan minuman itu
sangat membuatku jauh dari masalah, dan sangat menikmati hidup yang enjoy. Aku
pun tak lepas dari barang barang itu, saku ku terkuras habis karena terus
menerus mengkonsumsi permen permen itu, jika sehari tak ku makan permen itu
serasa seribu beban menimpa ku kembali, papa tak henti henti memarahiku karena
ulah ku apalagi ku tak bisa naik kelas karena nilai nilai ku yang sangat buruk,
karena aku sering keluar malam dan tak pernah belajar. , tapitak ku hiraukan
marah papa.
Suatu hari aku merasa papa
semakin jauh dariku, dan mama yang sibuk urusan kantor tak menyempatkan
berbicara denganku. Hari itu aku terlalu banyak memakan banyak permen yang aku
terima dari kak anton yang sekarang menjadi pacar ku. Siang hari aku terkapar
di kamar tubuhku dingin seperti di kutub utara, pusing yang hebat melandaku,
dan akhirnya aku overdosis dan mengeluarkan busa dari mulutku.
Bibi yang melihat ku terkapar
dari jendela kamar langsung meminta pak yadi mendobrak pintu kamar ku. Papa
mama pun datang dan membawa ku ke rumah sakit, aku benar benar sekarat. Tapi
berkat tulus kasih sayang mama dan berkat Tuhan yang memberiku kesempatan untuk
berubah aku bisa tertolong, tapi aku masih kecanduan permen dari kak anton.
Sewaktu aku sadar di R.S
“sa..” mama
menangis sambil memegang tanganku. Kulihat papa berdiri disamping mama denga
wajahya yang cemas akan keadaanku.
“mama papa
maafin sasa.. sasa nggak pernah hiraukan nasihat dari kalian. Sasa nakal pa..
sasa mau nerima hukuman dari papa. Maaf pa..” kataku sambil menangis
“ma.. sasa
pengen permen itu, sasa serasa sekarat kalo nggak makan permen itu” keluhku
“sasa, mulai
hari ini kalo keadaan mu membaik kamu harus rehabilitasi nak. Bersyukurlah pada
Tuhan yang memberikanmu kesempatan!” kata papa
“sa.. jangan
pernah lagi menyentuh barang haram itu, apalagi mengkonsumsinya! Itu adalah
jalan kelam masa depanmu, kamu masih muda sa, jangan merusak masa depanmu!”
nasihat mama.
Aku pun mulai sadar pentingnya
akan masa depan, dan sadar akan bahayanya narkoba untuk masa depan, aku benci
mengenal kak anton. Aku mulai untuk melupakanya, karena jalan kelam ku karena
narkoba.
Aku
mengikuti rehabilitasi setengah tahun. Aku mulai sehat kembali, dan ceria
kembali, tapi sayang bicaraku agak tidak jelas karena sering mengkonsumsi
permen narkoba tersebut. Aku menyesali semua perbuatan, dan setelah usai
menjalani rehabilitasi aku mulai meningkatkan prestasi ku yang sempat redup
karena narkoba, dan mulai beraktivitas positif. Dan aku bersyukur dapat
menyelesaikan jenjang SMA dengan nilai terbaik, dan sekarang aku bergabung
dalam aktivis penyuluh narkoba dan narkotika junior di sekolah sekolah dan
universitas. Aku bahagia teman temanku tak ada yang berniat untuk mengenal
barang haram tersebut dan mereka tak akan pernah mencoba barang haram tersebut,
karena kami sadar bahwa kami generasi yang anti narkoba dan berprestasi J. Karena jalan kelam dalam masa depan mu adalah
Narkoba! Maka jangan pernah mengenal barang tersebut.
Komentar
Posting Komentar